Belajar bahwa tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan. Terkadang kita harus bersabar mengikhlaskan hal yang tidak benar-benar kita butuhkan. Belajar menerima bahwa semua yang kita miliki saja sudah lebih dari cukup. Untuk mereka yang sudah memikul beban berat yang seharusnya belum mereka pikul, kita berterima kasih. Karena sudah memberi pelajaran hidup. Tuhan tidak tidur, percaya hasil tidak akan pernah mengkhianati proses yang sudah kita jalani. Hidup kita akan indah berkat kerja keras dan doa-doa kita
Kau tak bisa mengubah lingkungan, tetapi kau bisa mengubah dirimu sendiri;
Kau tak bisa mengubah kenyataan, tetapi kau bisa mengubah sikap;
Kau tak bisa mengubah masa lalu, tetapi kau bisa mengubah sekarang;
Kau tak bisa mengendalikan orang lain, tetapi kau bisa mengontrol diri sendiri;
Kau tak bisa meramal hari esok, tetapi kau bisa mensyukuri hari ini;
Kau tak bisa selalu berhasil melakukan segala sesuatu, tetapi kau bisa selalu berhati-hati melakukan segala sesuatu;
Kau tak bisa mengetahui berapa panjang sebuah kehidupan, tetapi kau bisa memutuskan berapa lebarnya sebuah kehidupan.
Ada banyak cara Tuhan untuk membuktikan cinta kepada hamba-Nya. Ada banyak pula cara seorang hamba untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Cinta.
Segala nikmat Tuhan bukan untuk kita hitung-hitung lantas dibandingkan dengan amalan kita. Amalan kebaikan kita sugguh tak sebanding dengan segala karuniaNya. Tuhan tidak memerintahkan kita untuk menghitung-hitung pemberianNya, tapi cukuplah untuk mensyukuri semua itu. Sudahkah kita bersyukur akan semua nikmat yang kita rasakan? Sudahkah kita memanfaatkan segala pemberiannya untuk kebaikan?
Kebanyakan kita terkadang menganggap sebagian nikmat Tuhan adalah hal yang biasa. Toh, setiap hari memang kita merasakan hal itu, sehingga membuat kita lupa untuk bersyukur. Tanpa kita sadari, nyatanya tidak semua orang diberikan nikmat-kesehatan-dan apa yang kita miliki.
Sejauh apapun kita merantau, imanlah tempat kita kembali. Karena do'a akan selalu menutun jalan kita untuk selalu bersyukur & berterima kasih.
Masih banyak sekali hal-hal yang harus kita syukuri. Rasakanlah, tak ada satu pun pemberian Tuhan yang bisa kita caci, semua adalah untuk kita syukuri.
Bersyukurlah. Karena dari itu kita kan temukan benih kebahagiaan, memiliki kekuatan & mendapat ketenangan hati, serta kebijaksanaan berpikir dan bertindak.
Salam progressif.
Kau tak bisa mengubah lingkungan, tetapi kau bisa mengubah dirimu sendiri;
Kau tak bisa mengubah kenyataan, tetapi kau bisa mengubah sikap;
Kau tak bisa mengubah masa lalu, tetapi kau bisa mengubah sekarang;
Kau tak bisa mengendalikan orang lain, tetapi kau bisa mengontrol diri sendiri;
Kau tak bisa meramal hari esok, tetapi kau bisa mensyukuri hari ini;
Kau tak bisa selalu berhasil melakukan segala sesuatu, tetapi kau bisa selalu berhati-hati melakukan segala sesuatu;
Kau tak bisa mengetahui berapa panjang sebuah kehidupan, tetapi kau bisa memutuskan berapa lebarnya sebuah kehidupan.
Segala nikmat Tuhan bukan untuk kita hitung-hitung lantas dibandingkan dengan amalan kita. Amalan kebaikan kita sugguh tak sebanding dengan segala karuniaNya. Tuhan tidak memerintahkan kita untuk menghitung-hitung pemberianNya, tapi cukuplah untuk mensyukuri semua itu. Sudahkah kita bersyukur akan semua nikmat yang kita rasakan? Sudahkah kita memanfaatkan segala pemberiannya untuk kebaikan?
Kebanyakan kita terkadang menganggap sebagian nikmat Tuhan adalah hal yang biasa. Toh, setiap hari memang kita merasakan hal itu, sehingga membuat kita lupa untuk bersyukur. Tanpa kita sadari, nyatanya tidak semua orang diberikan nikmat-kesehatan-dan apa yang kita miliki.
Sejauh apapun kita merantau, imanlah tempat kita kembali. Karena do'a akan selalu menutun jalan kita untuk selalu bersyukur & berterima kasih.
Masih banyak sekali hal-hal yang harus kita syukuri. Rasakanlah, tak ada satu pun pemberian Tuhan yang bisa kita caci, semua adalah untuk kita syukuri.
Bersyukurlah. Karena dari itu kita kan temukan benih kebahagiaan, memiliki kekuatan & mendapat ketenangan hati, serta kebijaksanaan berpikir dan bertindak.
Salam progressif.
Komentar
Posting Komentar