Sesuatu yang mampu menginspirasi, berarti mampu memberikan suatu pandangan baru bagi orang lain, kemungkinan pula mampu menggerakkan orang lain dan mampu membuat orang lain berbuat sesuatu. Bahkan pada titik-titik tertentu, sebuah inspirasi dapat mendorong seseorang untuk memulai suatu perubahan ke arah yang lebih baik bagi banyak orang. Memberikan inspirasi beda halnya dengan memberikan suatu hal yang sifatnya tangible. Tanpa mengecilkan arti benda-benda yang sifatnya tangible, inspirasi merupakan suatu pemberian yang cenderung memiliki pengaruh yang kuat, tahan lama, serta dapat ditularkan. Ini semata-mata pendapat saya berdasarkan hasil pengalaman semata, belum ada data yang mendukungnya.
Menjadi seseorang yang dinilai oleh orang lain mampu memberikan inspirasi merupakan suatu penghormatan, paling tidak demikian pikir saya jika itu terjadi pada saya. Mendapatkan pernyataan tersebut seolah dapat memberi legitimasi bahwa kita telah mampu ‘menggerakkan’ orang lain dan mungkin juga dapat membuat perubahan, sekecil-kecilnya kita telah membuat perubahan di dalam diri orang yang mengaku telah mendapat inspirasi dari kita tersebut. Bilang saya norak, namun rasanya sangat senang bila itu terjadi pada saya dan hal tersebut bisa membuat saya tersenyum sepanjang hari hanya dengan mengingatnya. Walaupun demikian, pernyataan dari orang tersebut juga sekaligus menjadi semacam ‘tanggung jawab’ yang harus saya emban dan cambuk bagi saya untuk terus berkembang menjadi versi diri saya yang lebih baik lagi. Di satu sisi menyenangkan, di sisi lain justru membuat saya semakin banyak berpikir.
Orang-orang tersebut mungkin tidak mengetahui seperti apa saya dalam kehidupan saya sehari-harinya. Jika pun mereka tahu, mungkin itu tidak penting bagi mereka dan hanya bagian dari diri saya yang mereka anggap inspiratif saja yang mereka terima sebagai diri saya yang sebenarnya. Hal ini bisa membuat salah kaprah. Karena seringkali orang lupa bahwa saya pun memiliki kekurangan-kekurangan. Serta seringkali kita lupa bahwa inspirasi bisa datang dari sumber inspirasi-inspirasi yang lain dan tidak begitu saja terlahir.
Menjadi seseorang yang dinilai oleh orang lain mampu memberikan inspirasi merupakan suatu penghormatan, paling tidak demikian pikir saya jika itu terjadi pada saya. Mendapatkan pernyataan tersebut seolah dapat memberi legitimasi bahwa kita telah mampu ‘menggerakkan’ orang lain dan mungkin juga dapat membuat perubahan, sekecil-kecilnya kita telah membuat perubahan di dalam diri orang yang mengaku telah mendapat inspirasi dari kita tersebut. Bilang saya norak, namun rasanya sangat senang bila itu terjadi pada saya dan hal tersebut bisa membuat saya tersenyum sepanjang hari hanya dengan mengingatnya. Walaupun demikian, pernyataan dari orang tersebut juga sekaligus menjadi semacam ‘tanggung jawab’ yang harus saya emban dan cambuk bagi saya untuk terus berkembang menjadi versi diri saya yang lebih baik lagi. Di satu sisi menyenangkan, di sisi lain justru membuat saya semakin banyak berpikir.
Orang-orang tersebut mungkin tidak mengetahui seperti apa saya dalam kehidupan saya sehari-harinya. Jika pun mereka tahu, mungkin itu tidak penting bagi mereka dan hanya bagian dari diri saya yang mereka anggap inspiratif saja yang mereka terima sebagai diri saya yang sebenarnya. Hal ini bisa membuat salah kaprah. Karena seringkali orang lupa bahwa saya pun memiliki kekurangan-kekurangan. Serta seringkali kita lupa bahwa inspirasi bisa datang dari sumber inspirasi-inspirasi yang lain dan tidak begitu saja terlahir.
Komentar
Posting Komentar