Komunikasi adalah senjata terbaik pemimpin. Pemimpin yang andal selalu menggunakan kekuatan komunikasi untuk memberdayakan orang lain. Pemimpin yang andal selalu mendengarkan dengan cerdas, bertanya dengan kreatif dan berbicara dengan bijak.
Mendengarkan, bertanya, berkata dan menampilkan bahasa tubuh yang cerdas adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh pemimpin yang ingin sukses. Komunikasi merupakan bagian dari keterampilan penting yang dapat digunakan untuk meraih sukses. Kecerdasan berbicara harus juga diimbangi dengan kecerdasan mendengarkan. Pemimpin yang andal haruslah memiliki koleksi kata-kata terbaik untuk memotivasi dan mempengaruhi orang lain. Pemimpin yang baik haruslah mampu berkomunikasi di wilayah nyata dan di wilayah ilusi.
Keterampilan berkomunikasi tidaklah terfokus pada keterampilan berbicara, keterampilan mendengar sangatlah penting. Keterampilan untuk mendengarkan orang lain membuat pemimpin semakin banyak menyerap informasi dan pengetahuan dari dunia nyata. Pemimpin yang cerdas lebih suka mendengarkan, baru berbicara saat dia merasa perlu berbicara. Pemimpin yang cerdas selalu mengirim pesan pada saat pesan itu dibutuhkan oleh orang lain. Dia selalu lebih banyak mendengarkan saat orang-orang tidak butuh pesan dan informasi darinya. Dia berubah menjadi orator yang hebat saat orang-orang butuh motivasi dan pencerahan.
Berbicaralah saat bicara itu diperlukan. Mendengarkanlah saat mendengar itu dibutuhkan. Pemimpin andal selalu tahu kapan berbicara dan kapan harus banyak mendengarkan. Dia mampu menampilkan kepemimpinannya sesuai kebutuhan dan harapan orang banyak.
Selain sebagai orator yang lancar berbicara, pemimpin juga harus cerdas mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Sebagai seorang komunikator yang andal, pemimpin harus memahami realitas dan harapan. Wilayah realitas dan wilayah harapan haruslah dipetakan dan dikuasai sebaik mungkin, sehingga pemimpin mudah mengalir dan menjadikan dirinya sebagai kekuatan yang mewujudkan hal-hal baik.
Pemimpin yang cerdas berkomunikasi dengan cerdas. Komunikasi yang baik haruslah menjadi perilaku dan kebiasaan sehari-hari. Dalam hal ini, gaya komunikasi pemimpin harus mengekspresikan jati diri yang asli. Keaslian jiwa harus ditampilkan sebagai bagian dari keterampilan komunikasi.
Cara mendengarkan, cara bertanya, cara berbicara, cara menulis dan bahasa tubuh adalah inti dari karakter komunikasi pemimpin. Oleh karena itu, semua komponen tersebut harus terus dilatih dan disatukan ke dalam jiwa, sehingga hasil yang ditampilkan mampu memberi kesan sepenuh hati.
Kemampuan berbicara juga harus terlihat saat pemimpin memberikan nada bicara yang mempengaruhi. Sebuah uraian bicara yang baik adalah menjembatani dunia nyata dan dunia harapan. Urgensi pembicaraan yang baik adalah membangun kekuatan dan motivasi di wilayah nyata untuk bergerak menuju wilayah harapan dengan soliditas bersama.
Komentar
Posting Komentar