Dan tak ada lagi kata yang mampu kuucapkan‘tuk mewakili asa dan rasa yang tersimpan untukmu wahai guru Sejatiku
hanya sepi tersisa dalam relung jiwa dalam hembusan nafas pada setiap detik penantianku
Hanya kumohonkan ampun sembari sujud menyembahMu melalui guru Sejatiku
Dentang lonceng itu memanggilku untuk sejenak menenangkan batinku yang terus meragu
Lelah hati bersama mimpi menanti kehadiranmu disudut lentera
Suara nyanyian itu sekejap membuatku terhanyut sadarkanku
Tersebut namaMu Tuhan menghias sanubari
Teriring lantunan sajak-sajak pengakuan berbalut doa-doa
Seberat bebanpun aq tak peduli
CahayaMu membuatku mampu berjalan, membuat kelopak matahati mampu menatapMU wahai guru sejatiKU
Ta'kan pernah sirna hingga kornea mataku buta.
Saat ini, esok dan selamanya.
hanya sepi tersisa dalam relung jiwa dalam hembusan nafas pada setiap detik penantianku
Hanya kumohonkan ampun sembari sujud menyembahMu melalui guru Sejatiku
Dentang lonceng itu memanggilku untuk sejenak menenangkan batinku yang terus meragu
Lelah hati bersama mimpi menanti kehadiranmu disudut lentera
Suara nyanyian itu sekejap membuatku terhanyut sadarkanku
Tersebut namaMu Tuhan menghias sanubari
Teriring lantunan sajak-sajak pengakuan berbalut doa-doa
Seberat bebanpun aq tak peduli
CahayaMu membuatku mampu berjalan, membuat kelopak matahati mampu menatapMU wahai guru sejatiKU
Ta'kan pernah sirna hingga kornea mataku buta.
Saat ini, esok dan selamanya.
Komentar
Posting Komentar