Benak memaki seakan kecewa kepada singkat
nya langit yang menebarkan cahaya jingga di sore hari. Menumbangkan harapan tuk sekedar bersua kembali.
Entah sudah berapa kali menambat resah terhadap kemerah-merahannya langit di pagi hari. Berharap tak lagi menipu diri yang selalu bercita tuk dapat berjumpa, dan terulang menatap tatapan mata itu lagi.
Tatapan yang mendamai jiwa merobohkan setiap keluh kesah dalam benak diri. Yang terkadang datang sebagai obat pelipur lara serta dasar dari setiap kegirangan hati. Dan Menjadikan landasan serta alasan dari setiap kehidupan yang dijalani…
Waktu memang selayaknya terus berputar dan tak dapat mengulang atau dihentikan…
Terkadang waktupun mengajarkan bahwa masa lalu hanya layak menjadi kenangan. Memang kejam, bahkan mustahil dicerna oleh sanubari yang terbuai akan indahnya kebersamaan.
nya langit yang menebarkan cahaya jingga di sore hari. Menumbangkan harapan tuk sekedar bersua kembali.
Entah sudah berapa kali menambat resah terhadap kemerah-merahannya langit di pagi hari. Berharap tak lagi menipu diri yang selalu bercita tuk dapat berjumpa, dan terulang menatap tatapan mata itu lagi.
Tatapan yang mendamai jiwa merobohkan setiap keluh kesah dalam benak diri. Yang terkadang datang sebagai obat pelipur lara serta dasar dari setiap kegirangan hati. Dan Menjadikan landasan serta alasan dari setiap kehidupan yang dijalani…
Waktu memang selayaknya terus berputar dan tak dapat mengulang atau dihentikan…
Terkadang waktupun mengajarkan bahwa masa lalu hanya layak menjadi kenangan. Memang kejam, bahkan mustahil dicerna oleh sanubari yang terbuai akan indahnya kebersamaan.
Komentar
Posting Komentar