Langsung ke konten utama

Bhineka Peradaban dan Identitas Bangsa

masyarakat

toleran tergali sebagai bentuk warisan budaya bangsa ini dan terus mengakar turun temurun sebagai suatu peradaban yang menjadi identitas bangsa berbhineka. Kebudayaan toleransi menjadi sebuah intan untuk negeri tercinta ini hingga mampu mendunia. Toleran menjadikan bangsa ini kuat dengan indikator kebangsaan humaniora mayoritas di negeri ini. Akan tetapi, bagaimana yang dirasakan bangsa ini pada saat sekarang? Permasalahan yang terjadi sepertinya sengaja diciptakan dengan memunculkan gejolak intoleran. Fakta yang ada, berita-berita dan informasi tentang negeri ini seperti tak bisa lepas begitu saja dari ranah toleran-intoleran. Kita harus berani mengakui jika ruang publik saat ini telah mulai dimonopoli kaum intoleran yang jumlahnya tidak seberapa banyak tapi berisik luar biasa bahkan mampu mengguncang ketenangan hidup masyarakat dan bangsa ini. Bisa jadi, kaum intoleran semakin berani bermain, berulah menunjukan identitas diri  seolah olah dia menjadi besar dan menjadi pemenang. Atau bahkan menjadi besar dengan tegar berkoar-koar seperti tak memiliki kesalahan. Menjadi lupa akan peradaban ketimuran, lupa akan toleran dan lupa akan falsafah bangsa ini.
Mungkin belum sadar, tetapi sudah gila hingga keberadaannya di negeri ini begitu saja berjalan dengan kekuatannya karena sebagian besar masyarakat memilih diam, bungkam.
Hidup berdampingan terusik bukan karena banyaknya orang intoleran, melainkan karena orang-orang baik suka berpangku tangan.
Itulah bentuk subtitusi penonjolan cara pandang sebagai bentuk konsolidasi politik identitas yang memicu memudarnya penghargaan pada kebinekaan. Saatnya orang-orang baik yang menjadi mayoritas di negeri ini untuk turun tangan. Jangan berdiam diri lagi jika tidak ingin kaum intoleran menguasai ruang publik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karakteristik Critical Thinking

  Karakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer (Arief Ahmad, 2007) secara lengkap dalam buku Critical Thinking , yaitu: . a.        Watak ( dispositions ) Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. b.       Kriteria ( criteria ) Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, ...

Perencanaan & Pengorganisasian Koperasi CUSanqti

Perencanaan dalam Koperasi CUsanqti Jawa Timur memiliki ruang lingkup sistematis sbb: 1. Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. 2. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih 3. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan da...

Sajak Guru Sejati

Dan tak ada lagi kata yang mampu kuucapkan‘tuk mewakili asa dan rasa yang tersimpan untukmu wahai guru Sejatiku hanya sepi tersisa dalam relung jiwa dalam hembusan nafas pada setiap detik penantianku Hanya kumohonkan ampun sembari sujud menyembahMu melalui guru Sejatiku Dentang lonceng itu memanggilku untuk sejenak menenangkan batinku yang terus meragu Lelah hati bersama mimpi menanti kehadiranmu disudut lentera Suara nyanyian itu sekejap membuatku terhanyut sadarkanku Tersebut namaMu Tuhan menghias sanubari Teriring lantunan sajak-sajak pengakuan berbalut doa-doa Seberat bebanpun aq tak peduli CahayaMu membuatku mampu berjalan, membuat kelopak matahati mampu menatapMU wahai guru sejatiKU Ta'kan pernah sirna hingga kornea mataku buta. Saat ini, esok dan selamanya.