Sentimen negatif seringkali menghias mereka yang memiliki idealisme. Ia seakan dinasihati hingga disuruh berpikir apa yang sedang ia jalani tak masuk akal.
Pemikiran, perkataan yang mereka ucapkan itu mengedownkan mental block yang mengacaukan pikiran dan mempengaruhi mental. Bisa jadi, jika saja tak kuat mendengarnya, dalam sekejap ia akan membanting stir & membelokkan arah.
Hanya segelintir saja manusia yang mempertahankan sifat idealis dirinya. Semua seakan memudar saat terdesak dan patah arang, tak ada jalan lain selain kembali realistis. Apakah salah berpikir terlalu idealis atau mempertahankan sifat idealis?
Sebuah pendapat mengatakan, jangan terlalu idealis karena mereka yang terlalu idealis akan tergilas zaman terkekang waktu. Lebih baik menjadi apatis yang aman dari tindihan zaman yang bisa berubah setiap saat.
Mereka yang berpikir realistis ingin mengikuti arus, ia tak mau terjerumus kepada ketidakpastian yang membuat hidup tidak jelas. Jangan harap ada perubahan yang bisa dilakukan mereka yang mengikuti arus. Ibarat mencari jalan aman hingga ada seseorang yang memberi perubahan.
Tentu saja mereka yang berpikir idealis, melakukan banyak hal mengundang banyak pertanyaan. Mereka begitu tak gentar dan tak pernah takluk dengan perubahan zaman dan perjalanan waktu, perihal ketidakmungkinan dan mempertahankan prinsip yang ia pegang erat menjadi self power. Suara negatif yang menghias semakin menjadi motivasi, semangat melakukan perubahan di pola pikir statis.
Kita yang idealis tak pernah berhenti berpikir dan melawan segala hal yang bertentangan. Karena kita yakin dan memiliki tujuan sehingga dengan lantang berani mendobrak segala yang tak masuk akal menjadi nyata.
Seluruh tokoh inovatif dunia berpaham idealis karena ingin membuktikan apa yang ia pikirkan & perjuangan menjadi tidak sia-sia, membuka mata dan pikiran banyak orang menjadi lebih memiliki peran aktif mencapai tujuan.
Memberikan perubahan kecil ibarat terang pelita di dalam gelap. Semua itu layak diacungi jempol atas keberanian dan dedikasi mempertahankan paham idealis. Sejauhmana keinginan dan impian yang kita fokuskan menjadi sebuah kenyataan, memberi gebrakan bahwa perubahan warna walaupun kecil.
Saat yang lain tidak berani mempertahankan idealis, terkungkung di dalam zona realistis kita justru semakin bebas dan adaptif. Mereka yang idealis kemudian dikenang dan melekat erat di pikiran karena memberi secercah harapan atas cara pandang & cara berpikir dengan dasar yang kuat.
Semua itu terjadi karena ia tahu, tak ada yang tak mungkin selama itu baik. Bagaimanapun juga kita harus menyadari kelemahan yang kita miliki tetapi kita juga harus yakin bahwa kesempatan itu pasti ada dan peluang itu akan bermakna jika kita memiliki idealisme yang kuat.
Idealisme lebih dari identitas & harga diri.
Salam progressif
Semoga bermakna
Pemikiran, perkataan yang mereka ucapkan itu mengedownkan mental block yang mengacaukan pikiran dan mempengaruhi mental. Bisa jadi, jika saja tak kuat mendengarnya, dalam sekejap ia akan membanting stir & membelokkan arah.
Hanya segelintir saja manusia yang mempertahankan sifat idealis dirinya. Semua seakan memudar saat terdesak dan patah arang, tak ada jalan lain selain kembali realistis. Apakah salah berpikir terlalu idealis atau mempertahankan sifat idealis?
Sebuah pendapat mengatakan, jangan terlalu idealis karena mereka yang terlalu idealis akan tergilas zaman terkekang waktu. Lebih baik menjadi apatis yang aman dari tindihan zaman yang bisa berubah setiap saat.
Mereka yang berpikir realistis ingin mengikuti arus, ia tak mau terjerumus kepada ketidakpastian yang membuat hidup tidak jelas. Jangan harap ada perubahan yang bisa dilakukan mereka yang mengikuti arus. Ibarat mencari jalan aman hingga ada seseorang yang memberi perubahan.
Tentu saja mereka yang berpikir idealis, melakukan banyak hal mengundang banyak pertanyaan. Mereka begitu tak gentar dan tak pernah takluk dengan perubahan zaman dan perjalanan waktu, perihal ketidakmungkinan dan mempertahankan prinsip yang ia pegang erat menjadi self power. Suara negatif yang menghias semakin menjadi motivasi, semangat melakukan perubahan di pola pikir statis.
Kita yang idealis tak pernah berhenti berpikir dan melawan segala hal yang bertentangan. Karena kita yakin dan memiliki tujuan sehingga dengan lantang berani mendobrak segala yang tak masuk akal menjadi nyata.
Seluruh tokoh inovatif dunia berpaham idealis karena ingin membuktikan apa yang ia pikirkan & perjuangan menjadi tidak sia-sia, membuka mata dan pikiran banyak orang menjadi lebih memiliki peran aktif mencapai tujuan.
Memberikan perubahan kecil ibarat terang pelita di dalam gelap. Semua itu layak diacungi jempol atas keberanian dan dedikasi mempertahankan paham idealis. Sejauhmana keinginan dan impian yang kita fokuskan menjadi sebuah kenyataan, memberi gebrakan bahwa perubahan warna walaupun kecil.
Saat yang lain tidak berani mempertahankan idealis, terkungkung di dalam zona realistis kita justru semakin bebas dan adaptif. Mereka yang idealis kemudian dikenang dan melekat erat di pikiran karena memberi secercah harapan atas cara pandang & cara berpikir dengan dasar yang kuat.
Semua itu terjadi karena ia tahu, tak ada yang tak mungkin selama itu baik. Bagaimanapun juga kita harus menyadari kelemahan yang kita miliki tetapi kita juga harus yakin bahwa kesempatan itu pasti ada dan peluang itu akan bermakna jika kita memiliki idealisme yang kuat.
Idealisme lebih dari identitas & harga diri.
Salam progressif
Semoga bermakna
Komentar
Posting Komentar