Langsung ke konten utama

Idealisme lebih dari identitas & harga diri menuju sebuah perubahan

Sentimen negatif seringkali menghias mereka yang memiliki idealisme. Ia seakan dinasihati hingga disuruh berpikir apa yang sedang ia jalani tak masuk akal.
Pemikiran, perkataan yang mereka ucapkan itu mengedownkan mental block yang mengacaukan pikiran dan mempengaruhi mental. Bisa jadi, jika saja tak kuat mendengarnya, dalam sekejap ia akan membanting stir & membelokkan arah.

Hanya segelintir saja manusia yang mempertahankan sifat idealis dirinya. Semua seakan memudar saat terdesak dan patah arang, tak ada jalan lain selain kembali realistis. Apakah salah berpikir terlalu idealis atau mempertahankan sifat idealis?

Sebuah pendapat mengatakan, jangan terlalu idealis karena mereka yang terlalu idealis akan tergilas zaman terkekang waktu. Lebih baik menjadi apatis yang aman dari tindihan zaman yang bisa berubah setiap saat.

Mereka yang berpikir realistis ingin mengikuti arus, ia tak mau terjerumus kepada ketidakpastian yang membuat hidup tidak jelas. Jangan harap ada perubahan yang bisa dilakukan mereka yang mengikuti arus. Ibarat mencari jalan aman hingga ada seseorang yang memberi perubahan.

Tentu saja mereka yang berpikir idealis, melakukan banyak hal mengundang banyak pertanyaan. Mereka begitu tak gentar dan tak pernah takluk dengan perubahan zaman dan perjalanan waktu, perihal ketidakmungkinan dan mempertahankan prinsip yang ia pegang erat menjadi self power. Suara negatif yang menghias semakin menjadi motivasi, semangat melakukan perubahan di pola pikir statis.

Kita yang idealis tak pernah berhenti berpikir dan melawan segala hal yang bertentangan. Karena kita yakin dan memiliki tujuan sehingga dengan lantang berani mendobrak segala yang tak masuk akal menjadi nyata.

Seluruh tokoh inovatif dunia berpaham idealis karena ingin membuktikan apa yang ia pikirkan & perjuangan menjadi tidak sia-sia, membuka mata dan pikiran banyak orang menjadi lebih memiliki peran aktif mencapai tujuan.

Memberikan perubahan kecil ibarat terang pelita di dalam gelap. Semua itu layak diacungi jempol atas keberanian dan dedikasi mempertahankan paham idealis. Sejauhmana keinginan dan impian yang kita fokuskan menjadi sebuah kenyataan, memberi gebrakan bahwa perubahan warna walaupun kecil.

Saat yang lain tidak berani mempertahankan idealis, terkungkung di dalam zona realistis kita justru semakin bebas dan adaptif. Mereka yang idealis kemudian dikenang dan melekat erat di pikiran karena memberi secercah harapan atas cara pandang & cara berpikir dengan dasar yang kuat.

Semua itu terjadi karena ia tahu, tak ada yang tak mungkin selama itu baik. Bagaimanapun juga kita harus menyadari kelemahan yang kita miliki tetapi kita juga harus yakin bahwa kesempatan itu pasti ada dan peluang itu akan bermakna jika kita memiliki idealisme yang kuat.
Idealisme lebih dari identitas & harga diri.

Salam progressif
Semoga bermakna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karakteristik Critical Thinking

  Karakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer (Arief Ahmad, 2007) secara lengkap dalam buku Critical Thinking , yaitu: . a.        Watak ( dispositions ) Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. b.       Kriteria ( criteria ) Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, ...

Seputar Histori Gong 2000

Gong 2000 Setelah mundur dari God Bless dan Ian bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996). Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album "Apa Kabar?" gagal dipasaran. Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzi dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik tela...

CUsanqti Berkembang Pesat dan Smakin Maju

Koperasi Kredit CUsanqti Jatim adalah salah satu Kopdit terbaik di Jawa Timur. Hal itu ditandai dengan telah diterimanya sertifikat dan piagam sebagai koperasi kredit terbaik ke 3 Koperasi kredit Cusanqti terus mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari jumlah anggota serta tata kelola keuangan up-date mengikuti sistem akunting terbaru yaitu CUSO. Koperasi kredit CUsanqti lahir atas prakarsa dan mufakat yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan di antara sesama mereka dalam hal ini anggota CUsanqti. Dengan tingkat bunga yang memadai (sangat terjangkau) sesuai dengan kesepakatan bersama pula. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi) atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota Koperasi Kredit CUsanqti Ada enam pilar / hal pokok bagi pengembangan koperasi kredit CUsanqti yakni swadaya, kerja sama,...