Langsung ke konten utama

PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PARTISIPATIF

Dalam pembelajaran partisipatif, guru sebagai pengelola proses pembelajaran. Dalam kaitan dengan hal tersebut, guru berperan sebagai motivator, fasilitator, dan partner dalam proses pembelajaran. Peran guru seperti ini menuntut guru memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi sedemikian rupa untuk melibatkan siswa dalam mengidentifikasi, menyusun dan mengembangkan materi, serta menilai bahan (materi) pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan tujuan-tujuan belajar, Dengan demikian, berarti guru harus memiliki kemampuan yang lebih tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga perannya sebagai motivator dan fasilitator dapat terlaksana dengan baik. Guru harus mampu membawa siswa untuk membuka wawasan mereka terhadap masalah-masalah yang dihadapi mereka baik secara lokal maupun secara global, baik secara parsial dan maupun secara multi dimensi dengan keterkaitan di antara aspek-aspek tersebut. Guru harus mampu membawa siswa untuk menganalisis berbagai tujuan yang bermakna dalam kegiatan menyusun tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini mengisyaratkan bahwa guru harus mampu membuka pikiran dan wawasan siswa untuk dapat menganalisis kebutuhan mereka, sehingga mampu menyusun tujuan yang sesuai kebutuhan siswa itu sendiri. Selanjutnya, guru harus membuka pikiran dan wawasan siswa untuk memahami metode-metode pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Selain itu, hal yang paling urgen adalah guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif, rasa kebersamaan kelompok dan tanggung jawab bersama (Within working) untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, guru dituntut memiliki berbagai kompetensi, baik kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial, serta kompetensi daya juang yang tinggi. Dengan kompetensi yang dimiliki tersebut, guru akan mampu mengelola pembelajaran secara partisipatif untuk mencapai tujuan-tujuan belajar secara efektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karakteristik Critical Thinking

  Karakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer (Arief Ahmad, 2007) secara lengkap dalam buku Critical Thinking , yaitu: . a.        Watak ( dispositions ) Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. b.       Kriteria ( criteria ) Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, ...

Perencanaan & Pengorganisasian Koperasi CUSanqti

Perencanaan dalam Koperasi CUsanqti Jawa Timur memiliki ruang lingkup sistematis sbb: 1. Organisasi koperasi sama dengan organisasi yang lain, perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan akhir seefektif mungkin. 2. Fungsi perencanaan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting karena merupakan dasar bagi fungsi manajemen yang lain. Agar tujuan akhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rencana yang baik, dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif-alternatif tersebut harus dikaji satu per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana yang dipilih 3. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam tergantung pada jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen. Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan da...

Sajak Guru Sejati

Dan tak ada lagi kata yang mampu kuucapkan‘tuk mewakili asa dan rasa yang tersimpan untukmu wahai guru Sejatiku hanya sepi tersisa dalam relung jiwa dalam hembusan nafas pada setiap detik penantianku Hanya kumohonkan ampun sembari sujud menyembahMu melalui guru Sejatiku Dentang lonceng itu memanggilku untuk sejenak menenangkan batinku yang terus meragu Lelah hati bersama mimpi menanti kehadiranmu disudut lentera Suara nyanyian itu sekejap membuatku terhanyut sadarkanku Tersebut namaMu Tuhan menghias sanubari Teriring lantunan sajak-sajak pengakuan berbalut doa-doa Seberat bebanpun aq tak peduli CahayaMu membuatku mampu berjalan, membuat kelopak matahati mampu menatapMU wahai guru sejatiKU Ta'kan pernah sirna hingga kornea mataku buta. Saat ini, esok dan selamanya.