Aku tidak tau dan aku tak mengerti, apa itu aborsi. Apakah benda itu yang bernama aborsi, aku tak tahu Ibu.
Yang aku tahu benda itu menyakitiku dan itu membuatku teramat sedih hingga aku tak berdaya. Aku terkapar dan panas yang aku rasa melebihi bara api. Aku mengerang kesakitan tapi aku tak dapat memberontak. Aku hanya bisa merintih dan meratapi benda yang telah membuat mataku terpejam.
Aku tak bisa melihat wajahmu dengan dekat, aku juga tak bisa melihat senyum indahmu sedekat dulu, Ibu.
Kini aku tak sendirian di surga. Aku memiliki banyak teman, Ibu.
Mungkin saat ini mata hati & batinmu bergetar karna aq merindukanmu.
Aku memanggil namamu, aku titipkan salam untuk sampai kornea matamu.
Ibuku yang cantik,
Ibu, teman-temanku bilang, kalau aku tak diinginkan, aku tak diperbolehkan hidup didunia. Mereka juga bilang, kalau ibu malu memilikiku.
Benarkah itu, Ibu? Tapi aku tak percaya, Ibu sangat baik dan sayang padaku. Aku tak percaya mereka, Ibu.
Itu tidak benarkan, Ibu? Aku malaikat kecilmu, aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia.
Tapi, kenapa mereka bilang, kau lah yang telah melenyapkan aku?
Mereka juga bilang kalau engkaulah yang membuat aku tidur berbalut doa-doa.
Tidak!! Ibuku tak sekejam itu, ibuku amat sayang padaku. Ibuku orang yang baik dan lembut serta penuh kasih sayang.
Maafkan aku Ibu karena tak bisa memenuhi janjiku. Aku tak mampu bertahan. Benda itu terus membuatku sakit dan aku tak kuat menahan rasa sakitku. Benda itu telah menjerat leherku dan membuat aku tak dapat merasakan hangatnya pelukmu. Benda itu telah mencengkram seluruh tubuhku. Maafkan aku karena tak bisa berada disisimu lagi. Allah telah membawaku ke sini karena kejadian itu. Sekali lagi maafkan aku Ibu.
Ibu.. sebenarnya aku tak ingin pergi darimu. Aku ingin selalu berada di dekatmu. Aku ingin selalu
berada dalam pelukan hangatmu. Karna aku sangat menyayangimu ibu.
Ibuku sayang...
Walaupun aku belum sempat melihat wajahmu lebih jelas, walaupun aku belum sempat melihat dunia, walaupun aku belum sempat merasakan bernafas, sangat ingin aku katakan kalau "Aku sayang Ibu". Biarlah rasa sakit itu aku tanggung sendiri, asalkan Ibu jangan pernah merasakan apa telah aku rasakan.
Ibuku sayang...
Maafkan aku karena gagal menjadi malaikat kecilmu yang akan membuatmu bahagia. Maafkan aku, Ibu..
Doaku selalu menyertaimu
Yang aku tahu benda itu menyakitiku dan itu membuatku teramat sedih hingga aku tak berdaya. Aku terkapar dan panas yang aku rasa melebihi bara api. Aku mengerang kesakitan tapi aku tak dapat memberontak. Aku hanya bisa merintih dan meratapi benda yang telah membuat mataku terpejam.
Aku tak bisa melihat wajahmu dengan dekat, aku juga tak bisa melihat senyum indahmu sedekat dulu, Ibu.
Kini aku tak sendirian di surga. Aku memiliki banyak teman, Ibu.
Mungkin saat ini mata hati & batinmu bergetar karna aq merindukanmu.
Aku memanggil namamu, aku titipkan salam untuk sampai kornea matamu.
Ibuku yang cantik,
Ibu, teman-temanku bilang, kalau aku tak diinginkan, aku tak diperbolehkan hidup didunia. Mereka juga bilang, kalau ibu malu memilikiku.
Benarkah itu, Ibu? Tapi aku tak percaya, Ibu sangat baik dan sayang padaku. Aku tak percaya mereka, Ibu.
Itu tidak benarkan, Ibu? Aku malaikat kecilmu, aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia.
Tapi, kenapa mereka bilang, kau lah yang telah melenyapkan aku?
Mereka juga bilang kalau engkaulah yang membuat aku tidur berbalut doa-doa.
Tidak!! Ibuku tak sekejam itu, ibuku amat sayang padaku. Ibuku orang yang baik dan lembut serta penuh kasih sayang.
Maafkan aku Ibu karena tak bisa memenuhi janjiku. Aku tak mampu bertahan. Benda itu terus membuatku sakit dan aku tak kuat menahan rasa sakitku. Benda itu telah menjerat leherku dan membuat aku tak dapat merasakan hangatnya pelukmu. Benda itu telah mencengkram seluruh tubuhku. Maafkan aku karena tak bisa berada disisimu lagi. Allah telah membawaku ke sini karena kejadian itu. Sekali lagi maafkan aku Ibu.
Ibu.. sebenarnya aku tak ingin pergi darimu. Aku ingin selalu berada di dekatmu. Aku ingin selalu
berada dalam pelukan hangatmu. Karna aku sangat menyayangimu ibu.
Ibuku sayang...
Walaupun aku belum sempat melihat wajahmu lebih jelas, walaupun aku belum sempat melihat dunia, walaupun aku belum sempat merasakan bernafas, sangat ingin aku katakan kalau "Aku sayang Ibu". Biarlah rasa sakit itu aku tanggung sendiri, asalkan Ibu jangan pernah merasakan apa telah aku rasakan.
Ibuku sayang...
Maafkan aku karena gagal menjadi malaikat kecilmu yang akan membuatmu bahagia. Maafkan aku, Ibu..
Doaku selalu menyertaimu
Komentar
Posting Komentar