Mempersiapkan perangkat rencana pembelajaran untuk mengembangkan kreativitas siswa merupakan sebuah keniscayaan baru dalam sistem pengajaran kita.
Mengembangkan kreativitas siswa dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pengkondisian atau membangun iklim yang memicu berkembangnya kemampuan berpikir dan berkarya.
Landasannya adalah menguasai pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bentuk keterampilan terbaik. Kreativitas itu merupakan produk pada level berpikir tertinggi. Itu sebabnya, teori Bloom yang baru menempatkan to create atau berkreasi menjadi bagian penting penyempurnaannya sehingga ranah kognitif tidak diakhiri dengan evaluasi, melainkan kreasi.
Berikut ini beberapa tips pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengoptimalkan pengembangan kreatifitas siswa dalam belajar.
Pembelajaran Student center dan bukan Teacher Center. Hal ini berarti bahwa Kreatifitas siswa akan lebih terasah jika guru senantiasa membiasakan siswa lebih aktif menggali informasi dan membangun pemahamannya sendiri dari sumber-sumber belajar yang telah disiapkan, baik secara mandiri maupun secara kelompok.
Sebaliknya, jika setiap informasi yang mereka pelajari semuanya tersampaikan oleh paparan ceramah guru di depan kelas maka niscaya akan sulit mengembangkan sikap kreatif pada diri siswa.
Memperbanyak upaya penggalian gagasan dari siswa melalui kegiatan diskusi atau tanya jawab dengan tujuan membiasakan dan melatih keberanian siswa mengeksplor lebih banyak lagi ide, gagasan atau pemahaman siswa tentang suatu konsep atau materi. Ketika hal ini dibiasakan, niscaya suatu saat anda akan dikejutkan oleh gagasan brilliant siswa anda yang jauh dari prediksi anda.
Membiasakan aktifitas siswa belajar dalam kelompok untuk membuka kesempatan interaksi yang lebih banyak di antara siswa sehingga peluang penemuan gagasan baru lebih terbuka. Dalam interaksi antar individu, kadangkala terjadi upaya saling melengkapi sehingga alur pemikiran siswa dapat berkembang.
Mendorong siswa menyusun dan mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa dan metodenya sendiri ketimbang sekedar mengulangi ide atau gagasan yang mereka temukan dari buku-buku pelajarannya.
Memfasilitasi siswa belajar dan bekerja dengan memanfaatkan berbagai bahan mentah dan mengurangi penggunaan media jadi. Tujuannya membelajarkan kemandirian pada diri siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri dan menghasilkan produk belajar yang beragam.
Membiasakan membelajarkan siswa dengan menggunakan sumber informasi yang lebih banyak dan lebih variatif. Sumber belajar yang bervariatif bertujuan mengembangkan wawasan pikir siswa.
Membiasakan membelajarkan siswa dengan menggunakan media pembelajaran alternatif dan beragam. Dalam hal ini dibutuhkan kreatifitas guru dalam menciptakan media-media alternatif. Minimal langkah ini bertujuan memberikan gambaran bagaimana sebuah kreatifitas memiliki nilai dan manfaat.
Senantiasa mengarahkan siswa membangun hasil pemahamannya dalam bentuk produk atau karya baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi pada setiap aktifitas pembelajaran yang mereka lakukan.
Membudayakan memberi penghargaan pada setiap ide, gagasan, dan karya-karya yang dihasilkan oleh siswa bagaimanapun buruknya. Sebab hal tersebut dapat terus memacu keberlangsungan daya cipta siswa dalam waktu yang panjang.
Salam progressif
Semoga bermakna
Mengembangkan kreativitas siswa dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pengkondisian atau membangun iklim yang memicu berkembangnya kemampuan berpikir dan berkarya.
Landasannya adalah menguasai pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam bentuk keterampilan terbaik. Kreativitas itu merupakan produk pada level berpikir tertinggi. Itu sebabnya, teori Bloom yang baru menempatkan to create atau berkreasi menjadi bagian penting penyempurnaannya sehingga ranah kognitif tidak diakhiri dengan evaluasi, melainkan kreasi.
Berikut ini beberapa tips pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengoptimalkan pengembangan kreatifitas siswa dalam belajar.
Pembelajaran Student center dan bukan Teacher Center. Hal ini berarti bahwa Kreatifitas siswa akan lebih terasah jika guru senantiasa membiasakan siswa lebih aktif menggali informasi dan membangun pemahamannya sendiri dari sumber-sumber belajar yang telah disiapkan, baik secara mandiri maupun secara kelompok.
Sebaliknya, jika setiap informasi yang mereka pelajari semuanya tersampaikan oleh paparan ceramah guru di depan kelas maka niscaya akan sulit mengembangkan sikap kreatif pada diri siswa.
Memperbanyak upaya penggalian gagasan dari siswa melalui kegiatan diskusi atau tanya jawab dengan tujuan membiasakan dan melatih keberanian siswa mengeksplor lebih banyak lagi ide, gagasan atau pemahaman siswa tentang suatu konsep atau materi. Ketika hal ini dibiasakan, niscaya suatu saat anda akan dikejutkan oleh gagasan brilliant siswa anda yang jauh dari prediksi anda.
Membiasakan aktifitas siswa belajar dalam kelompok untuk membuka kesempatan interaksi yang lebih banyak di antara siswa sehingga peluang penemuan gagasan baru lebih terbuka. Dalam interaksi antar individu, kadangkala terjadi upaya saling melengkapi sehingga alur pemikiran siswa dapat berkembang.
Mendorong siswa menyusun dan mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa dan metodenya sendiri ketimbang sekedar mengulangi ide atau gagasan yang mereka temukan dari buku-buku pelajarannya.
Memfasilitasi siswa belajar dan bekerja dengan memanfaatkan berbagai bahan mentah dan mengurangi penggunaan media jadi. Tujuannya membelajarkan kemandirian pada diri siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri dan menghasilkan produk belajar yang beragam.
Membiasakan membelajarkan siswa dengan menggunakan sumber informasi yang lebih banyak dan lebih variatif. Sumber belajar yang bervariatif bertujuan mengembangkan wawasan pikir siswa.
Membiasakan membelajarkan siswa dengan menggunakan media pembelajaran alternatif dan beragam. Dalam hal ini dibutuhkan kreatifitas guru dalam menciptakan media-media alternatif. Minimal langkah ini bertujuan memberikan gambaran bagaimana sebuah kreatifitas memiliki nilai dan manfaat.
Senantiasa mengarahkan siswa membangun hasil pemahamannya dalam bentuk produk atau karya baik karya dua dimensi maupun tiga dimensi pada setiap aktifitas pembelajaran yang mereka lakukan.
Membudayakan memberi penghargaan pada setiap ide, gagasan, dan karya-karya yang dihasilkan oleh siswa bagaimanapun buruknya. Sebab hal tersebut dapat terus memacu keberlangsungan daya cipta siswa dalam waktu yang panjang.
Salam progressif
Semoga bermakna
Komentar
Posting Komentar