Langsung ke konten utama

Budaya Organisasi Membantu Mencapai Visi & Misi

Budaya organisasi
merupakan satuan norma yang terdiri dari keyakinan, sikap, core value, dan pola perilaku yang dilakukan orang dalam organisasi. Keyakinan  bersama,  core  value  dan  pola  perilaku memengaruhi kinerja organisasi.

Keyakinan adalah semua asumsi dan persepsi tentang sesuatu, orang dan organisasi secara keseluruhan, dan diterima sebagai sesuatu yang benar dan sah. Core value  adalah nilai-nilai dominan yang diterima di seluruh organisasi, sedangkan pola perilaku adalah cara orang bertindak terhadap orang lainnya.

Suatu organisasi dengan keyakinan atas potensi orangnya dan core values atas  penghargaan  akan  mempunyai  pola  perilaku  yang  diinginkan  dalam memperlakukan orang dengan baik. Budaya organisasi menunjukkan suatu karakteristik tertentu. Victor Tan (dalam Wibowo, 2008:379) mengemukakan bahwa karakteristik budaya suatu organisasi adalah sebagai berikut.

a)      Individual Initiative,  yaitu  tingkat  tanggung  jawab,  kebebasan  dan kemerdekaan yang dimiliki individu.

b)      Risk tolerance, yaitu suatu tingkatan dimana individu didorong mengambil resiko, menjadi agresif dan inovatif.

c)      Direction, yaitu kemampuan organisasi menciptakan tujuan yang jelas dan menetapkan harapan kinerja.

d)     Integration, yaitu tingkatan dimana unit dalam organisasi didorong untuk beroperasi dengan cara terkoordinasi.

e)      Management support,  yaitu tingkatan dimana manajer mengusahakan komunikasi yang jelas, bantuan dan dukungan pada bawahannya.

f)       Control, yaitu jumlah aturan dan pengawasan langsung yang dipergunakan untuk melihat dan mengawasi perilaku individu.

g)      Identity,  yaitu  tingkatan  dimana  anggota  mengidentifikasi  bersama organisasi  secara  keseluruhan  daripada  dengan  kelompok  kerja  atau bidang keahlian profesional tertentu.

h)      Reward System,  yaitu suatu tingkatan dimana alokasi reward, kenaikan gaji atau promosi, didasarkan pada kriteria kinerja individu, dan bukan pada senioritas atau favoritisme

i)        Conflict  tolerance,  yaitu  suatu  tingkatan  dimana  individu  didorong menyampaikan konflik dan kritik secara terbuka

j)        ommunication  patterns,  yaitu  suatu  tingkatan  dimana  komunikasi organisasional dibatasi pada kewenangan hierarki formal.

Budaya organisasi seperti membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi dan tujuan. Di samping itu, budaya organisasi akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai organisasi departemen, divisi atau unit dalam organisasi sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi bersama-sama. Organisasi dengan budaya yang kuat dan positif memungkinkan orang merasa  termotivasi  untuk  berkembang  untuk  berkembang,  belajar  dan memperbaiki

Salam progressif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karakteristik Critical Thinking

  Karakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan Beyer (Arief Ahmad, 2007) secara lengkap dalam buku Critical Thinking , yaitu: . a.        Watak ( dispositions ) Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik. b.       Kriteria ( criteria ) Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda. Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, ...

Seputar Histori Gong 2000

Gong 2000 Setelah mundur dari God Bless dan Ian bergabung dengan grup Gong 2000 dan merilis album-album seperti Bara Timur (1991), Laskar (1994), dan Prahara (1996). Sewaktu masih memperkuat God Bless permainan Ian berbeda dengan semasa ia memperkuat Gong 2000. Di Gong 2000 ia banyak memasukkan unsur musik Bali. Hal itu dibuktikan pada setiap penampilannya, Ian setidaknya mengikutsertakan 20 musisi asli Bali. Tahun 1997, Ian kembali memperkuat God Bless dan berduet dengan Eet Sjahranie yang masih berstatus sebagai gitaris God Bless. Konsep double gitar ini cukup menarik perhatian meski pada akhirnya album "Apa Kabar?" gagal dipasaran. Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi. Banyak album yang tidak lepas dari sentuhan hangatnya termasuklah Iwan Fals, Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade, Ikang Fawzi dan banyak lagi. Karya Ian Antono di arena muzik tela...

CUsanqti Berkembang Pesat dan Smakin Maju

Koperasi Kredit CUsanqti Jatim adalah salah satu Kopdit terbaik di Jawa Timur. Hal itu ditandai dengan telah diterimanya sertifikat dan piagam sebagai koperasi kredit terbaik ke 3 Koperasi kredit Cusanqti terus mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dari jumlah anggota serta tata kelola keuangan up-date mengikuti sistem akunting terbaru yaitu CUSO. Koperasi kredit CUsanqti lahir atas prakarsa dan mufakat yang merasa mempunyai kesamaan kebutuhan dan kepentingan untuk menggerakkan suatu modal bersama, terutama yang berasal dari simpanan untuk dipinjamkan di antara sesama mereka dalam hal ini anggota CUsanqti. Dengan tingkat bunga yang memadai (sangat terjangkau) sesuai dengan kesepakatan bersama pula. Pinjaman dapat diberikan atas dasar keperluan darurat, usaha produktif (niaga atau investasi) atau untuk keperluan kesejahteraan para anggota Koperasi Kredit CUsanqti Ada enam pilar / hal pokok bagi pengembangan koperasi kredit CUsanqti yakni swadaya, kerja sama,...