Pokja Biopori SDK Sang Timur
Banyak cara untuk melestarikan lingkungan hidup ini, salah satunya melalui pendidikan yaitu dengan menerapkan mata pelajaran lingkungan hidup di sekolah. Pendidikan lingkungan hidup mengajarkan, dimana siswa diajarkan untuk lebih mengenal lingkungan sekitar dan bisa memanfaatkan lingkungannya dengan baik, yaitu dengan membuat sampah plastik bekas makanan menjadi barang berguna, mengubah sampah organik menjadi kompos serta dengan membuat resapan air hujan (biopori) di lingkungan sekolah.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang terbuat dari pipa paralon / botol bekas air mineral yang dimasukan ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman muka air tanah.
Lubang diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Ada pun fungsi dan manfaat dari lubang resapan biopori tersebut menurut Kamir. R brata :
Mencegah banjir
Mengubah sampah organik menjadi kompos
Mempermudah penanganan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan
Menambah cadangan air tanah
Memperbaiki ekosistem tanah
Halaman SDK Sang Timur Pasuruan yang sangat luas membutuhkan banyak LRB guna mencegah terjadinya banjir & genangan air. Bekerja sama dengan Kodim Kota Pasuruan melalui Koramil setempat Pasuruan SDK Sang Timur membuat LRB sejumlah 150 buah biopori. Biopori tersebut disebar dibeberapa titik rawan genangan air. Jumlah fantastis tersebut sangat membantu dalam mencegah terjadinya banjir terutama saat musim hujan tiba. Selain itu juga karena keberadaan SDK Sang Timur Pasuruan yang terletak di dataran rendah dan hanya 100 meter jaraknya dengan sungai gembong yang membentang di Kota Pasuruan.
Didamping itu beberapa halaman diperkeras dengan paving atau beton, sehingga apabila turun hujan, terjadi genangan air disekitar lingkungan sekolah ataupun air hanya dibuang kesaluran air (drainase) sehingga tidak terserap kembali dengan sempurna ke dalam tanah.
Sehingga dengan dibuatnya lubang-lubang resapan biopori di lingkungan sekolah sangat memberikan dampak positif terhadap kondisi lingkungan sekolah.
Hal yang tak kalah penting adalah sebagai salah satu cara menanamkan nilai pendidikan lingkungan hidup bagi siswa di sekolah serta menjaga kualitas air tanah di lingkungan sekolah. Mari kita bersama-sama menjaga kualitas hidup kita dengan sadar diri, gerak bersama dan mewujudkan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
Pokja Biopori
Salam adiwiyata
Banyak cara untuk melestarikan lingkungan hidup ini, salah satunya melalui pendidikan yaitu dengan menerapkan mata pelajaran lingkungan hidup di sekolah. Pendidikan lingkungan hidup mengajarkan, dimana siswa diajarkan untuk lebih mengenal lingkungan sekitar dan bisa memanfaatkan lingkungannya dengan baik, yaitu dengan membuat sampah plastik bekas makanan menjadi barang berguna, mengubah sampah organik menjadi kompos serta dengan membuat resapan air hujan (biopori) di lingkungan sekolah.
Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang terbuat dari pipa paralon / botol bekas air mineral yang dimasukan ke dalam tanah dengan diameter 10 cm, kedalaman sekitar 100 cm atau jangan melebihi kedalaman muka air tanah.
Lubang diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Ada pun fungsi dan manfaat dari lubang resapan biopori tersebut menurut Kamir. R brata :
Mencegah banjir
Mengubah sampah organik menjadi kompos
Mempermudah penanganan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan
Menambah cadangan air tanah
Memperbaiki ekosistem tanah
Halaman SDK Sang Timur Pasuruan yang sangat luas membutuhkan banyak LRB guna mencegah terjadinya banjir & genangan air. Bekerja sama dengan Kodim Kota Pasuruan melalui Koramil setempat Pasuruan SDK Sang Timur membuat LRB sejumlah 150 buah biopori. Biopori tersebut disebar dibeberapa titik rawan genangan air. Jumlah fantastis tersebut sangat membantu dalam mencegah terjadinya banjir terutama saat musim hujan tiba. Selain itu juga karena keberadaan SDK Sang Timur Pasuruan yang terletak di dataran rendah dan hanya 100 meter jaraknya dengan sungai gembong yang membentang di Kota Pasuruan.
Didamping itu beberapa halaman diperkeras dengan paving atau beton, sehingga apabila turun hujan, terjadi genangan air disekitar lingkungan sekolah ataupun air hanya dibuang kesaluran air (drainase) sehingga tidak terserap kembali dengan sempurna ke dalam tanah.
Sehingga dengan dibuatnya lubang-lubang resapan biopori di lingkungan sekolah sangat memberikan dampak positif terhadap kondisi lingkungan sekolah.
Hal yang tak kalah penting adalah sebagai salah satu cara menanamkan nilai pendidikan lingkungan hidup bagi siswa di sekolah serta menjaga kualitas air tanah di lingkungan sekolah. Mari kita bersama-sama menjaga kualitas hidup kita dengan sadar diri, gerak bersama dan mewujudkan budaya lingkungan yang bersih dan sehat.
Pokja Biopori
Salam adiwiyata
Komentar
Posting Komentar